Rabu, 12 Januari 2011

MENGELOLA ATAU MENGASUH ANAK???...

Rasanya, belum pernah kita temui orang tua yang tidak mencintai anaknya. Tapi kita menjumpai banyak orang tua (dan sering menjadi tipe orang tua) yang tidak “Mencurahkan” cinta mereka dengan cara yang tepat. Sejumlah orang tua berusaha mencintai anak anaknya dengan cara memanjakan mereka, membiarkan anak anaknya melakukan “Apapun” yang mereka inginkan, atau bahkan terlalu ketat menerapkan disiplin pada anak, ataupun mengambil sikap seolah bisa membentuk anak menjadi seperti apa yang diinginkan orang tuanya.
APAKAH ANDA MENGELOLA ATAU MENGASUH?
Mengelola adalah kegiatan yang kita lakukan dengan otak. Contohnya, menyelesaikan pekerjaan rumah, mengikuti les musik, les matematika, sepak bola, dll. Mengelola adalah tentang bagaimana membantu anak anak kita melakukan dan menjadi apapun yang mereka inginkan. Diantaranya adalah dengan merancang kelompok bermain yang cocok ketika anak kita masih berusia 3 tahun, sampai mengarahkan universitas mana yang tepat ketika mereka berumur 18 tahun.
Akan tetapi, dengan hanya mengelola seperti itu, cukupkah kita mengasuh anak? Pengasuhan merupakan kegiatan yang kita lakukan dengan perasaan dan juga otak. Ini tentang memberikan pelukan dalam jadwal, Pujian saat anak merasa tertekan, kehangatan untuk meringankan sesuatu, tentang siapa mereka saat ini, karena kita akan membantu mereka menjadi seperti yang mereka ingin menjadi , yang tentunya sesuai dengan fitrah penciptaanya di muka bumi.
Anak anak kita seperti sebuah pohon kecil hijau yang ditanam di sebuah taman. Semuanya terlihat begitu mirip, berdaun hijau, memiliki batang, cabang, dll. Tapi ketika besar, ada yang menjadi pohon pinus, pohon apel, pohon flamboyan, dll. Kita tidak membentuk mereka, melainkan merawatnya, mempelajari apa yang mereka perlukan, sehingga mereka bisa tumbuh maksimal sesuai dengan tujuan atau “Misi Penciptaannya” di bumi ini.
“Dan tidaklah Aku (Allah) menciptakan Manusia dan Jin kecuali untuk menyembah (Menghamba) Kepada Ku (Allah).
Wallahu A’lam Bisshawab…

Selasa, 11 Januari 2011

TIPE IBU SEPERTI APAKAH ANDA?

Setiap ada orang tua yang mengeluhkan kelakuan anaknya, dan bertanya apa yang terjadi dengan anaknya, dan apa yang harus dilakukan, Jika anaknya berusia 7 tahun ke bawah, maka saya jawab dengan sebuah pertanyaan. "Sudahkah Bapak/Ibu melakukan evaluasi terhadap pola asuh Anda selama ini?... Karena anak di bawah usia 7 tahun tentu lebih sering berada di rumah dari pada luar rumah. Jika Anak menginjak remaja, berbagai masalah bisa timbul bukan hanya dari rumah, tapi juga dari lingkungan terutama teman.

Menjadi orang tua tidak ada sekolahnya... Akan tetapi orang tua yang peduli terhadap anak, terus menerus melakukan perbaikan diri dan perbaikan pola asuh untuk kebaikan keluarga dan anak anaknya. Termasuk tipe Ibu yang seperti apakah Anda selama ini?...

Pertama adalah ibu yang tidak tahu dan tidak peduli. Umumnya mereka mempunyai tingkat pendidikan dan status ekonomi yang rendah. Bisa juga ibu di perkotaan yang berpendidikan dan taraf ekonomi tinggi namun melahirkan anak di luar pernikahan atau akibat kasus perkosaan.

Kedua, tipe ibu yang tidak tahu tapi peduli. Ibu jenis ini terdapat di mana pun. Ketidaktahuan terjadi karena berbagai faktor seperti, tempat tinggal yang jauh di pedalaman, tingkat pendidikan, status ekonomi, kesibukan ibu bekerja, atau murni karena kurangnya informasi.

Ketiga, tipe ibu yang tahu tapi tidak peduli. Ibu tipe ini banyak terdapat di perkotaan. Ketidakpedulian terjadi karena gaya hidup hedonis, materialistis dan kesibukan bekerja. Atau ibu yang terlalu mempercaya-kan pengasuhan pada sekolah atau pembantu. Ibu dengan karakter yang malas, ‘cuek’ dan terlalu pasrah juga kerap menjadi penyebab.

Keempat adalah tipe ibu yang tahu dan peduli. Jenis ibu seperti ini lebih banyak terdapat di perkotaan dengan tingkat pendidikan dan status ekonomi menengah ke atas. Namun karena kemudahan informasi saat ini, dijumpai pula ibu dengan tingkat pendidikan dan ekonomi rendah yang menyadari dan peduli pada potensi otak anaknya.

Kamis, 06 Januari 2011

FOUNDERS

Sakinah Care Community didirikan oleh beberapa orang yang memiliki visi dan impian yang sama, yaitu menciptakan keluarga sakinah dimulai dari diri sendiri, kemudian pasangan, keluarga, lingkungan, sampai komunitas yang lebih besar. Sakinah Care Community adalah media untuk Anda, Kami, Kita berbagi pengalaman, keterampilan, dan pengetahuan demi terwujudnya keluarga sakinah. Adapun para penggagas Sakinah Care Community adalah :

1. Siti Komariyah, S.Psi.
Siti Komariyah S.Psi adalah praktisi PSikologi sejak tahun 2001-sekarang. Berbagai profesi psikologi pun ditanganinya, mulai dari konseling,permasalahan klinis, industri, organisasi, maupun pendidikan dan keluarga.Berbagai keterampilan dan metode dipelajarinya untuk menunjang kompetensinya di bidang Psikologi, baik di dalam maupun di luar negeri.
Sejak tahun 2001, ketika Beliau masih duduk di bangku kuliah psikologi UIN Jakarta semester akhir,beliau sudah dipercaya sebagai Asisten Psikolog dan berpraktek di RS UIN Jakarta, dan kemudia memulai karirnya sebagai Trainer dan Konselor Remaja di Yayasan Kita dan Buah Hati,Konselor di Nurul Fikri Boarding School, dan pada tahun 2007 dipercaya untuk menduduki jabatan sebagai Operational Manager di sebuah perusahaan jasa psikologi, kesehatan, dan pengembangan SDM, PT Indonesia Kita Sukses. Kini, beliau bersama reakan mendirikan "Sakinah Care Community", sebuah komunitas dan lembaga training serta konsultasi yang memiliki kepedulian untuk terwujudnya keluarga sakinah, untuk menciptakan generasi unggul dimulai dari rumah.
Siti Komariyah merupakan praktisi Hypnotherapy dan merupakan "Santri tetap" di Pondok Pesantren Hypnotherapy di bawah pengasuhan Drs Asep HAerul Gani, Psikolog yang merupakan murid dari Stephen G Gilligan, Phd, Murid Milton H Erickson MD, yang merupakan penemu dari "Ericksonian Hypnotherapy" dari Amerika.
Siti Komariyah juga merupakan praktisi NLP ( Neuro Linguistic Programming )dan merupakan murid langsung dari Anthony Robbins yang juga merupakan Coach dari Bill Clinton, Lady Diana, Margareth Thetcer, Andre Agassi, dll.
Siti Komariyah S.Psi dapata Anda huungi di 0856 9173 5538 atau melalui email di sakinah.2c@gmail.com

2. Yuni Wahyuningsih
Adalah praktisi PSikologi yang mendalami S.1 Psikologi di UIN Jakarta, serta Master Psikologi (S2) di YAI Salemba, Jakarta.
Saat ini beliau menangani bebagai layanan konseling dan Assessment/tes Psikologi. Berbagai klien dari berbagai kalangan pun pernah ditanganinya diantaranya : PT AYodiapala Outsource,Pemuda Al Azhar, SMU Don Bosco,RSJ Grogol, Kindergarten Sausan, dll.
Sebagai seorang Konselor dan Psikolog, beliaupun kerap menangani berbagai permaslahan klien diantaranya : Anak yang memiliki kesulitan bersosialisasi, permasalahan komunikasi dengan pasangan (Suami Istri),sampai masalah masalah klinis seperti PSikotik,Kleptomania, Psikosomatis,termasuk memberikan terapi untuk para pecandu Narkoba. Beliau juga memberikan seminar untuk meningkatkan SDM guru PAUD dan Pesantren Kilat untuk para remaja.
Yuni Wahyuningsih bisa Anda hubungi di 0813 1054 8105 atau melalui email di sakinah.2c@gmail.com

3. Nurlatifah
Nurlatifah Adalah seorang praktisi pendidikan yang mendalami ilmu pendidikan khususnya usia dini, sejak tahun 1998, mulai dari Pendidikan Guru Taman Kanak Kanak Cut Mutia, sampai belajar langsung kepada Pamela C Phelps,Ph.D, tentang "Scaffoding The Development of The Young Children atau dikenal dengan BCCT ( Beyond Centers and Circles Times ).
Berbagai training dan seminar pun kerap diikutinya untuk menunjang kompetensinya diantaranya :Training komunikasi, Konsep Diri, sex education, termasuk berbagai simposium skala Nasional maupun Internasional. Pada tahun 2004-2006 beliau menjabat sebagai Kepala Sekolah di salaha satu Sekolah TK Ternama di Jakarta, TK Istiqlal.
Saat ini beliau dipercaya untuk menjadi konsultan di beberapa PAUD,mulai dari pengembangan kurikulum, SDM, sampai peralatan edukasi untuk pendidikan usia dini. Klien yang ditanganinya diantaranya : PAUD Al Irsyad Meruya, PAUD Assyukro Cipete,Sabilina Cibubur, dll.Beliau juga kerap kali menjadi Narasumber untuk bebagai pelatihan diantaranya adalah "Seminar Simulasi bermain dan belajar integrasi agama" yang menekankan bahwa inti dari keseluruhan pendidikan untuk anak adalah "Mempersiapkan anak untuk bertemu Allah" melalui kegiatan bermain sambil belajar.
Nurlatifah dapat Anda hubungi di 0878 8582 8621 atau melalui email di sakinah.2c@gmail.com.